Lebahcamp.blogspot.com: Penganut
Syiah—di negara seperti Indonesia—selalu bersembunyi dalam segala hal,
terutama mereka mengklaim bahwa Syiah merupakan bagian madzhab dalam
Islam. Padahal sebenarnya tidak. Dalam istilah Syiah, hal itu disebut
“Taqiyah”. Namun sebenarnya ada beberapa yang bisa kita perhatikan dari
penganut Syiah dari 15 ciri-cirinya berikut ini:
1) Mengenakan songkok hitam dengan bentuk
tertentu. Tidak seperti songkok yang dikenal umumnya masyarakat
Indonesia, songkok mereka seperti songkok orang arab hanya saja warnanya
hitam.
2) Tidak shalat Jum’at. Meskipun shalat
Jumat bersama jamaah, tetapi dia langsung berdiri setelah imam
mengucapkan salam. Orang-orang akan mengira dia mengerjakan shalat
sunnah, padahal dia menyempurnakan shalat Zhuhur empat raka’at, karena
pengikut Syiah tidak meyakini keabsahan shalat Jum’at kecuali bersama
Imam yang ma’shum atau wakilnya.
3) Pengikut Syiah juga tidak akan
mengakhiri shalatnya dengan mengucapkan salam yang dikenal kaum
Muslimin, tetapi dengan memukul kedua pahanya beberapa kali.
4) Pengikut Syiah jarang shalat jama’ah
karena mereka tidak mengakui shalat lima waktu, tapi yang mereka yakini
hanya tiga waktu saja.
5) Mayoritas pengikut Syiah selalu membawa
At-Turbah Al-Husainiyah yaitu batu/ tanah yang digunakan menempatkan
kening ketika sujud bila mereka shalat tidak di dekat orang lain.
6) Jika Anda perhatikan caranya berwudhu
maka Anda akan dapati bahwa wudhunya sangat aneh, tidak seperti yang
dikenal kaum Muslimin.
7) Anda tidak akan mendapatkan penganut Syiah hadir dalam kajian dan ceramah Ahlussunnah.
8) Anda juga akan melihat penganut Syiah banyak-banyak mengingat Ahlul Bait; Ali, Fathimah, Hasan dan Husein radhiyallahu anhum.
9) Mereka juga tidak akan menunjukkan
penghormatan kepada Abu Bakar, Umar, Utsman, mayoritas sahabat dan
Ummahatul Mukminin radhiyallahu anhum.
10) Pada bulan Ramadhan penganut Syiah
tidak langsung berbuka puasa setelah adzan maghrib; dalam hal ini Syiah
berkeyakinan seperti Yahudi yaitu berbuka puasa jika bintang-bintang
sudah nampak di langit. Dengan kata lain mereka berbuka bila benar-benar
sudah masuk waktu malam. Mereka juga tidak shalat tarwih bersama kaum
Muslimin, karena menganggapnya sebagai bid’ah.
11) Mereka berusaha sekuat tenaga untuk
menanam dan menimbulkan fitnah antara jamaah salaf dengan jamaah lain,
sementara itu mereka mengklaim tidak ada perselisihan antara mereka
dengan jamaah lain selain salaf. Ini tentu tidak benar.
12) Anda tidak akan mendapati seorang
penganut Syiah memegang dan membaca Al-Qur’an kecuali jarang sekali, itu
pun sebagai bentuk taqiyyah (kamuflase), karena Al-Qur’an yang benar
menurut mereka yaitu al-Qur’an yang berada di tangan al-Mahdi yang
ditunggu kedatangannya.
13) Orang Syiah tidak berpuasa pada hari Asyura, dia hanya menampilkan kesedihan di hari tersebut.
14) Mereka juga berusaha keras
mempengaruhi kaum wanita khususnya para mahasiswi di perguruan tinggi
atau di perkampungan sebagai langkah awal untuk memenuhi keinginannya
melakukan mut’ah dengan para wanita tersebut bila nantinya mereka
menerima agama Syiah. Oleh sebab itu Anda akan dapati;
15) Orang-orang Syiah getol mendakwahi
orang-orang tua yang memiliki anak putri, dengan harapan anak putrinya
juga ikut menganut Syiah sehingga dengan leluasa dia bisa melakukan zina
mut’ah dengan wanita tersebut baik dengan sepengetahuan ayahnya ataupun
tidak. Pada hakikatnya ketika ada seorang yang ayah yang menerima agama
Syiah, maka para pengikut Syiah yang lain otomatis telah mendapatkan
anak gadisnya untuk dimut’ah. Tentunya setelah mereka berhasil
meyakinkan bolehnya mut’ah. Semua kemudahan, kelebihan, dan kesenangan
terhadap syahwat ini ada dalam diri para pemuda, sehingga dengan mudah
para pengikut Syiah menjerat mereka bergabung dengan agama Syiah.
Kesimpulannya, cirri-ciri mereka sangat
banyak. Selain yang kami sebutkan di atas masih banyak cirri-ciri
lainnya, sehingga tidak mungkin bagi kita untuk menjelaskan semuanya di
sini. Namun cara yang paling praktis ialah dengan memperhatikan raut
wajah. Wajah mereka merah padam jika anda mencela Khomeini dan Sistani,
tapi bila anda menghujat Abu Bakar, Umar, Utsman, Aisyah dan Hafshah,
atau sahabat-sahabat lainnya radhiyallahu anhum tidak ada sedikitpun
tanda-tanda kegundahan di wajahnya
Akhirnya, dengan hati yang terang
Ahlussunnah dapat mengenali pengikut Syiah dari wajah hitam mereka
karena tidak memiliki keberkahan, jika Anda perhatikan wajah mereka maka
Anda akan membuktikan kebenaran penilaian ini, dan inilah hukuman bagi
siapa saja yang mencela dan menyepelekan para sahabat Nabi shallallahu
alaihi wasallam dan para ibunda kaum Muslimin radhiyallahu anhunn yang
dijanjikan surga oleh Allah Subhanahu wa Ta’ala.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar