Banyak orang yang tidak mengetahui bahwa dalam dirinya ada segudang
potensi yang harus diledakan agar bisa menggapai kesuksesan hidup. Ada
sebuah cerita menarik untuk disimak berkaitan dengan hal di atas.
Suatu
ketika hiduplah sekelompok ayam yang hidup bergembira di hutan. Pada
saat itu adalah hari yang melelahkan bagi induk ayam karena telur-telur
yang baru saja di telurkan berserakan di hamparan rumput dikarenakan
oleh ulah seekor tikus yang sering berkeliaran di malam hari. Si induk
ayam pun mengumpulkan telur-telurnya dan sebelum itu baru saja ada
seekor induk elang yang juga menelurkan telurnya di tempat itu. Akhirnya
telur si burung elang pun ikut di bawa dan di erami oleh sang induk
ayam.
Setelah beberapa hari ia mengerami telurnya, satu per
satu dari telur itu menetas termasuk telur si burung elang. Si induk
ayam menyambut keberadaan anak-anak nya dengan bahagia setelah proses
penantian panjangnya yang melelahkan. Anak elang pun turut ikut hidup
bersama gerombolan anak ayam lainnya.
Namun ada banyak sekali
kesulitan-kesulitan yang dihadapi si anak elang dalam proses hidup
dengan anak-anak ayam lainnya. Saat mereka di panggil oleh induknya,
anak ayam lain berlari dengan sangat cepatnya sementara si anak elang
merasa kesulitan berlari seperti kawan-kawannya dan sering tertinggal
jauh dari yang lain. Tentu saja karena kaki elang berbeda dengan kaki
ayam. Kaki elang tidak di desain untuk bisa lari dengan cepat melainkan
untuk mencengkeram mangsanya. Disaat mencari makan bersama
kawan-kawannya, dia juga merasa kesulitan mematuk makanan ayam karena
paruh burung elang tidak di desain untuk memakan butir-butir padi. Dan
masih banyak kesulitan-kesulitan lain yang dihadapi oleh si anak elang
tersebut.
Sampai suatu saat bertanyalah anak elang tersebut
kepada induk ayam karena perbedaan-perbedaan yang dia rasakan dengan
kawan-kawannya. “Wahai ibuku, aku merasa banyak sekali
kesulitan-kesulitan yang aku alami dalam hidup dengan kawan-kawanku.
Siapakah sebenarnya diriku?” kata si anak elang. Lantas si induk ayam
menjawab, “Kamu adalah seekor anak ayam anakku, cobalah untuk terus
berlatih kamu pasti bisa seperti kawan-kawanmu yang lain”. Si anak elang
itu hanya menuruti kata ibunya sambil berpikir bahwa dia pasti bisa.
Suatu
ketika datanglah sebuah badai besar tatkala mereka sedang mencari
makanan di sekitar padang rumput. Sang induk ayam segera menyahuti
anak-anaknya agar segera bersembunyi di dalam gua dan kebetulan pada
saat itu ada seekor burung elang dengan gagahnya terbang di
tengah-tengah badai. Melihat itu si anak elang berkata kepada induknya,
“Wahai ibuku, makhluk apakah yang terbang di tengah badai itu”. Itu
burung elang anakku” kata si induk ayam. “Kenapa kita mesti takut ibuku
sementara makhluk itu terbang dengan gagahnya”. Kata si anak elang.
“Kamu hanyalah seekor anak ayam anakku, kamu tidak akan mungkin seperti
dia” Si induk ayam menasihati.
Dari cerita di atas ada beberapa hikmah yang dapat kita ambil.
Pertama, dari sisi induk ayam.
Induk
ayam adalah seseorang yang tidak mendukung akan kemampuan anaknya. Dia
sering menganggap bahwa dalam diri anaknya sama seperti dirinya padahal
jika ia terus memotivasi anaknya itu dia akan menjadi anak yang berbeda
dan lebih hebat dari anak-anaknya yaitu anak ayam. Dalam dunia nyata
juga sering kita temukan orangtua yang kurang memberikan motivasi pada
anaknya, tidak percaya akan kemampuan anaknya dan akhirnya potensi dan
kemampuan yang luar biasa yang dimiliki oleh seorang itu tidak akan
keluar sampai kapanpun karena tidak ada dorongan dari orangtua ataupun
orang sekitarnya.
Kedua, dari sisi anak ayam.
Anak
elang itu sebenarnya sudah menyadari bahwa sebenarnya ia adalah seeokor
elang. Namun sayangnya tidak ada yang memberitahu bahwa ia adalah seekor
elang. Jika saja ia yakin pada keyakinannya bahwa ia adalah seekor
elang, ia pasti akan berhasil menjadi seorang elang. Dalam dunia nyata
kita juga sering menemukan orang yang ragu dengan kemampuannya. Alhasil
potensi yang diberikan Tuhan yang seharusnya menjadi sebuah senjata
utnuk menggapai kesuksesannya tidak akan pernah keluar sampai kapanpun.
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar